Jalan berbangkit

ASSALAMU'ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH

Sabtu, 06 Oktober 2012

Antara Iman Dan Benar

Assalamualaikum Wr. Wb...

Ba'da tahmid, syahadat dan shalawat...
Tidak ada kata yang mampu mewakili semua rasa kekeguman ini terhadap kebesaran Allah SWT. yang telah menciptakan alam raya ini dengan berbagai keseimbangan dan kompleksitasnya. Allahhuakbar.. Allahhuakbar... Walillahilhamd...

Sahabat yang berbahagia, Ramadhan yang telah berlalu masih membekas... sebuah percakapan ringan dimalam hari dengan sahabat yang telah lama tidak berjumpa....

Sahabat... Percakapan tersebut adalah percakapan tentang Iman dan Kebenaran...
Iman dulu atau kebenaran dulu....

Tentunya sahabat mempunyai pendapat yang berbeda-beda dengan berbagai alasan....
dan itu sah saja... Namun ijinkan saya untuk sekedar berpendapat tentang hal tersebut...

Sebelumnya, tidak lupa saya memohon lindungan Allah dan ampunanya atas kebodohan dan kelemahan saya...

sahabat, kebenaran adalah suatu yang relatif... yang semua orang mempunyai pendapat dan pandangan sendiri-sendiri..
namun pada dasarnya kebenaran adalah sesuatau yang dilakukan atau diyakini. dimana hati sanubari yang paling dalam tidak ragu atau tidak merasa malu untuk melakukan dan meyakini hal tersebut.

kebenaran adalah hidayah yang Allah berikan kepada umatNya di dunia. dan hidayah tidak serta merta datang. itu artinya hidayah berupa kebenaran tersebut harus kita cari.
contoh sederhana, seorang siwa yang pada awalnya belum bisa menulis dengan benar, karena ia terus belajar dan berusaha dia akan tahu bagaimana menulis yang benar.... ia mendapat hidayah kebenaran tentang menulis dari berusaha dan belajar.

Jika kebenaran telah terpatri dalam sanubari kita, kemudian lahirlah sebuah kepercayaan dalam diri tentang hal tersebut. kepercayaan tersebutlah yang akan melahirkan keImanan. keimanan tersebut yang akan menjadi petunjuk arah dalam hal berikutnya.

keimanan yang berlandaskan kebenaran akan membuahkan hasil karya yang dapat memberikan manfaat terhadap manusia dan alam.
dalam konsep keagamaan itu dikenal dengan konsep rahmatan lilalamin.

Kesimpulannya adalah, Keimanan harus dilandasi oleh kebenaran yang berdasar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Wallahu a'lam bisshawab... 

1 komentar: